Selamat Datang di Website Pendidikan Islam Kab. Alor | Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

Kasi Pendis Tekankan Tiga Pilar Pengembangan Madrasah di Workshop MIS dan MTs Bampalola - PENDIS ALOR

Info Terkini

Kasi Pendis Tekankan Tiga Pilar Pengembangan Madrasah di Workshop MIS dan MTs Bampalola

Kasi Pendis Tekankan Tiga Pilar Pengembangan Madrasah di Workshop MIS dan MTs Bampalola

Pendsi Alor (News)  Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis), Hadi Abdul Aziz Kammis mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Alor hadir dan membuka kegiatan workshop pengembangan kurikulum yang diselenggarakan oleh Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Islamiyah dan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) Al Islamiyah Bampalola pada Kamis (31/7/2025).

Kegiatan yang berlangsung di aula MIS Bampalola tersebut diikuti oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang bertugas di MIS dan MTs Bampalola. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pengawas Binaan MI dan MTS Kabupaten Alor, kepala desa Bampalola, perwakilan pengurus komite MTs dan MIS Bampalola, kepala PAUD Bampalola, dan pengelola TPQ Al Irsyad Bampalola.

Mengawali sambutannya, Kasi Pendis memberikan apresiasi kepada seluruh civitas madrasah atas inisiatif dan semangat kolektif dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Ia menilai, kegiatan seperti ini menunjukkan adanya kesadaran tinggi dari guru dan pimpinan madrasah untuk terus bertumbuh dan berkembang demi kemajuan peserta didik.

Hadi pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu Pengawas Madrasah yang senantiasa hadir mendampingi para guru, memberikan arahan, serta menjadi mitra penting dalam menjaga mutu pembelajaran di madrasah ini. Tak lupa, ia juga menyampaikan penghargaan kepada Kepala Desa Bampalola yang dinilainya selalu menanamkan semangat dan memberikan perhatian penuh terhadap keberlangsungan serta kemajuan lembaga pendidikan di wilayahnya. "Sinergi antara madrasah, pengawas, dan pemerintah desa adalah kekuatan besar dalam membangun pendidikan yang berakar dan berdaya di daerah ini,” ujar Hadi.

Baca Juga: Data Berkualitas, Pendidikan Islam Alor Semakin Terarah

Dalam arahannya, Hadi menyampaikan bahwa arah pengembangan madrasah perlu ditopang oleh tiga pilar utama yang saling berkaitan dan harus dijalankan secara bersamaan, yakni: penguatan internal, kolaborasi, dan inovasi.

Penguatan Internal

Penguatan Internal mencakup peningkatan kompetensi dan profesionalisme PTK, Penguatan internal merupakan fondasi agar madrasah menjadi lembaga yang solid dari dalam. "Penyamaan visi dan cita-cita madrasah merupakan hal penting yang harus ditanamkan kepala madrasah kepada selurug PTK-nya. Dengan visi yang sama madrasah akan memiliki satu arah dan tujuan", ujar Hadi.  

Kolaborasi

Hadi juga menegaskan pentiongnya membangun kerjasama dengan semua pihak. Semaju apapun sebuah madrasah tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dari pihak lain, pemerintah desa, masyarakat sekitar, komite, tokoh masyarakat, hingga lembaga eksternal lainnya seperti TPQ dan madrasah diniyah. "Sekuat apapun kita, semaju apapun kita, dukungan pihak lain menjadi hal penting yang harus diupayakan oleh madrasah. Madrasah jangan hanya menunggu namun harus mencari mitra yang mampu membantu mewujudkan cita-cita Madrasah. Kita patut bersyukur karena hari ini Kepala Desa Bampalola terlah berbuka diri untuk memberikan dukungan sepepnuhnya kepada Madrasah", lanjut Hadi.



Inovasi

Inovasi, menurut Hadi, adalah kunci agar madrasah tidak menjenuhkan bagi peserta didik. Inovasi tidak hanya diartikan memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, namun banyak hal lain bersifat konvensional yang dapat dilakukan madrasah dalam pelaksanaan pembelajaran, seperti pembelajaran memanfaatkan alam, pembuatan media pembelajaran daur ulnag, serta penciptaan program-program unggulan yang berdampak nyata bagi siswa.

“Ketiga pilar ini adalah napas baru bagi madrasah. Kita harus terus memperkuat diri dari dalam, membuka diri untuk bekerja sama, dan berani mencoba hal-hal baru yang bermanfaat,” tuturnya.

Mengakhiri sambutannya, Hadi berharap agar seluruh guru dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan penuh semangat. Ia menekankan bahwa setiap sesi dalam workshop adalah peluang untuk bertumbuh, memperbaiki diri, dan memperkuat komitmen sebagai pendidik. Hadi juga mengingatkan para peserta tentang pentingnya belajar sepanjang hayat. Menurutnya, guru yang layak disebut sebagai guru adalah mereka yang tidak berhenti belajar, bahkan setelah bertahun-tahun mengajar. “Guru yang layak disebut guru adalah guru yang terus belajar. dengan belajar kita memperoleh hal-hal baru yang dapat dibagikan kepada para peserta didik” tutupnya.

Kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh salah satu guru madrasah, sebagai bentuk harapan bersama agar seluruh proses dan hasil workshop mendapatkan keberkahan serta membawa manfaat nyata bagi peningkatan mutu pendidikan di Bampalola.


Tidak ada komentar