Selamat Datang di Website Pendidikan Islam Kab. Alor | Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

Jika Madrasah adalah Cahaya, Maka Kepala Madrasah Adalah Pelitanya - PENDIS ALOR

Info Terkini

Jika Madrasah adalah Cahaya, Maka Kepala Madrasah Adalah Pelitanya

Pendis Alor (Opini) — Dalam lorong gelap zaman yang dipenuhi tantangan peradaban dan krisis moral, madrasah hadir sebagai cahaya. Ia bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi penjaga nilai, pemelihara akhlak, dan pengawal masa depan. Namun, setiap cahaya memerlukan pelita agar mampu menerangi. Dan dalam konteks madrasah, pelita itu adalah kepala madrasah.

Seringkali, jabatan kepala madrasah dianggap hanya sebagai jabatan struktural semata. Padahal, dipundaknya terpikul peran strategis sebagai pemimpin transformasi. Kepala madrasah adalah gurunya para guru, penentu arah visi, penggerak semangat guru, penjaga mutu, dan penghubung dengan masyarakat serta dunia luar.

Di daerah seperti Alor, di mana tantangan geografis dan keterbatasan sumber daya kerap membatasi gerak, kepala madrasah yang visioner menjadi sangat krusial. Bukan hanya dituntut hadir secara fisik, tapi juga menghadirkan harapan dalam berbagai keterbatasan. Mereka menjadi role model dalam kesungguhan.

Kita mengenal banyak kepala madrasah yang bekerja tanpa kenal lelah. Ada yang berjalan berjam-jam untuk menjangkau lokasi madrasah, ada pula yang harus menjadi motivator sekaligus fasilitator bagi guru dan pegawai madrasah.

Jika cahaya madrasah terus bersinar, itu karena pelita mereka tak pernah padam—meski kadang minyaknya nyaris habis.

Baca Juga: Jangan Asal Tugaskan! Beban Kerja ASN Harus Diukur, Bukan Diasumsikan

Pemimpin yang Mau Belajar dan Beradaptasi

Era digital, kurikulum merdeka, tuntutan manajemen berbasis data, dan akuntabilitas publik menuntut kepala madrasah untuk terus belajar dan beradaptasi. Tidak cukup hanya berbekal pengalaman, tetapi juga harus membuka diri terhadap inovasi dan kolaborasi. Sebab, pelita yang tidak dibersihkan dari jelaga lama tidak akan mampu memancarkan cahaya secara maksimal.

Kepala madrasah harus menjadi teladan dalam menggerakkan tata kelola madrasah. Ia juga menjadi komunikator yang menjembatani kepentingan pemerintah, masyarakat, guru, dan siswa.

Cahaya madrasah bisa redup jika pelitanya rusak. Maka menjaga kualitas dan integritas kepala madrasah adalah keniscayaan. Dibutuhkan sistem pembinaan dan dukungan berkelanjutan dari Kementerian Agama agar para kepala madrasah tidak merasa berjalan sendiri. Mereka harus didampingi, diperkuat jejaringnya, dan diberi ruang untuk berkembang.

Kita tidak bisa berharap madrasah maju jika para pemimpinnya apatis. Justru dari kepala madrasah yang menyala, semangat perubahan akan menular ke seluruh elemen madrasah.

Jika madrasah adalah cahaya, maka tugas kita bersama adalah menjaga pelitanya tetap menyala—melalui perhatian, penguatan kapasitas, dan penghargaan yang pantas bagi para kepala madrasah. Sebab, dari merekalah lahir generasi penerus bangsa yang tercerahkan.

Tidak ada komentar