Workshop MIS Babul Jihad Moru: Menguatkan Tiga Pilar Pengembangan Madrasah
![]() |
Workshop MIS Insan Cita Moru: Menguatkan Tiga Pilar Pengembangan Madrasah |
Pendis Alor (News) – MIS Babul Jihad Moru menggelar Workshop untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperkuat peran madrasah dalam membentuk generasi unggul, Selasa (12/08/2025). Mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor, Kepala Seksi Pendidikan Islam Hadi Kammis, S.H., hadir untuk memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan.
Turut hadir pada kegiatan pembukaan tersebut pengawas madrasah, Rahmatia Dusu,S.Ag., sebagai narasumber kegiatan, Ketua Yayasan Insan Cita Madani Moru, Kepala MIS Babul JIhad Moru, Kepala MIS Bombaru, Kepala MTs Insan Cita Moru, serta para guru dan tenaga kependidikan dari ketiga madrasah tersebut.
Kepala MIS Babul Jihad, Saima Sanga, S.Pd., dalam sapaannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan Kementerian Agama Kabupaten Alor melalui Seksi Pendidikan Islam, serta kepada Yayasan Insan Cita Madani yang telah hadir pada kegiatan ini. Ia berharap workshop ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat guru dan siswa dalam belajar serta mengelola madrasah dengan penuh cinta.
Selanjutnya, Ketua Yayasan Insan Cita Madani, Irwan Abdul Kadir, S.Pd., menyampaikan harapan besar kepada Kementerian Agama Kabupaten Alor terkait keberlanjutan dan pengembangan pendidikan di Moru. Beberapa poin yang menjadi perhatian adalah kelanjutan MIS Babul Jihad Moru untuk memiliki status resmi sebagai madrasah negeri dan rencana pendirian Madrasah Aliyah untuk melanjutkan jenjang pendidikan menengah atas di wilayah tersebut. Ia juga menekankan pentingnya perhatian terhadap pengembangan kapasitas guru dan dukungan program pengembangan madrasah ke depannya.
Baca Juga: Kasi Pendis Alor Tekankan Pentingnya Mahabbah dalam Profesi Guru
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Pendidikan Islam Kementerian Agama Kabupaten Alor, Hadi Kammis, menyatakan bahwa harapan tersebut dapat diwujudkan apabila semua pihak memiliki visi yang sama dan berkolaborasi, saling bahu-membahu dalam menjalankan visi yang telah disiapkan. “Apa yang disampaikan ketua yayasan adalah harapan kita semua, dan untuk mewujudkan ide dan rencana tersebut kita harus melangkah bersama, berkomitmen, dan konsisten dalam mewujudkannya,” ujarnya.
Hadi juga menekankan pentingnya penerapan tiga pilar pengembangan madrasah, yaitu penguatan internal, kolaborasi, dan inovasi. Tiga pilar ini menjadi bukti cinta kita terhadap generasi imadrasah. Menurutnya, ruh pendidikan sejatinya dibangun atas dasar cinta. Cinta kepada profesi guru, cinta kepada peserta didik, dan kepada madrasah tempat pengabdian kita. Cinta inilah yang menjadi energi bagi guru untuk terus belajar, berkolaborasi, dan berinovasi.
Penguatan internal, jelasnya, berarti menyatukan visi guru dan tenaga kependidikan (GTK), membangun kapasitas guru, tenaga kependidikan, dan tata kelola madrasah secara berkelanjutan. Kolaborasi diwujudkan melalui kemitraan dengan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga pendidikan lainnya. Sementara inovasi menuntut guru madrasah untuk mampu menciptakan hal-hal baru yang menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
“Melalui tiga pilar ini, apa yang kita cita-citakan bersama insya Allah dapat terwujudkan. Asalkan kita berjalan seiring, saling mendukung, dan menjaga semangat cinta dalam mendidik generasi kita” tuturnya.
Mengakhiri sambutannya, Hadi berharap kepada para peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, sehingga setiap pesan yang disampaikan oleh pengawas dapat diserap dan diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran di madrasah.
Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan madrasah mampu menghadirkan pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga sarat nilai, cinta, dan pengabdian.
Tidak ada komentar