Selamat Datang di Website Pendidikan Islam Kab. Alor | Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

Workshop MTs Baiturrahman Kolijahi: Guru Sejati adalah Guru yang Terus Belajar - PENDIS ALOR

Info Terkini

Workshop MTs Baiturrahman Kolijahi: Guru Sejati adalah Guru yang Terus Belajar

Workshop MTs Baiturrahman Kolijahi: Guru Sejati adalah Guru yang Terus Belajar

Pendis Alor (News) – MTs Baiturrahman Kolijahi menyelenggarakan kegiatan workshop Penguatan Profesionalisme Guru melalui Implementasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Cinta, pada Senin (14/08/2025). Kegiatan yang akan dilaksanakan selama tiga hari ini diikuti oleh seluruh guru MTs Baiturrahman sebagai bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Seksi Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Kabupaten Alor, Hadi Kammis, S.H., yang sekaligus membuka secara resmi workshop. Turut hadir pula Pengawas Madrasah, Rahmatia Dusu, S.Ag., Ketua Komite Madrasah, serta tokoh agama setempat yang memberikan dukungan penuh terhadap terselenggaranya kegiatan tersebut.

Dalam arahannya, Kasi Pendis menekankan pentingnya guru sebagai garda terdepan pendidikan Islam.
“Profesionalisme guru tidak hanya diukur dari penguasaan materi, tetapi juga dari ketulusan hati dalam mendidik. Kurikulum Merdeka memberikan ruang kebebasan bagi siswa untuk tumbuh sesuai potensinya, sementara Kurikulum Cinta menekankan nilai kasih sayang dan keikhlasan. Jika keduanya dipadukan, maka pendidikan madrasah akan semakin bermakna,” ungkapnya.

Baca Juga: Workshop MIS Babul Jihad Moru: Menguatkan Tiga Pilar Pengembangan Madrasah

Lebih lanjut, Hadi menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa guru madrasah adalah sosok yang selalu haus akan pengetahuan dan tidak pernah berhenti untuk terus belajar. “Guru yang layak disebut guru adalah guru yang terus belajar, terus memperbarui pengetahuannya, dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Guru harus menjadi teladan, tidak hanya dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam sikap, keikhlasan, dan kasih sayang kepada murid-muridnya,” tambahnya.


Ia juga mengingatkan pentingnya peran guru dan masyarakat dalam membangun madrasah. “Dalam membangun madrasah, kita harus menjadi generasi perintis dan generasi pembangun. Jangan hanya menjadi generasi penikmat, yang hanya bisa menikmati hasil usaha para pendahulu, apalagi sampai menjadi generasi perusak. Madrasah membutuhkan orang-orang yang rela berkorban, bekerja dengan semangat, dan berfikir jauh ke depan demi kemajuan bersama,” tegas Kasi Pendis.

Sebagai narasumber utama, Pengawas Madrasah, Rahmatia Dusu, S.Ag., akan mendampingi para peserta selama tiga hari ke depan, dengan menyampaikan materi tentang strategi implementasi Kurikulum Merdeka yang adaptif dengan kebutuhan lokal, sekaligus mengajak para guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai cinta dan kasih sayang dalam proses pembelajaran. Menurutnya, guru harus mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan, penuh kasih sayang, serta menjadikan pembelajaran sebagai ibadah.

Kegiatan workshop ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut, di mana para guru bersama-sama merumuskan langkah konkret penerapan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Cinta di madrasah.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para guru semakin profesional, inovatif, dan mampu menghadirkan pembelajaran yang membahagiakan serta bermakna bagi seluruh peserta didik.


Tidak ada komentar